AHY Tawarkan Proyek Raksasa: Investor Eropa-Amerika Merapat?

Admin

30/05/2025

3
Min Read

On This Post

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) berencana mengundang para investor dari Eropa hingga Amerika Serikat untuk berinvestasi pada serangkaian proyek infrastruktur prioritas. Proyek-proyek yang menjadi sorotan utama meliputi Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW), serta pengembangan Kereta Cepat.

Menurut Menteri Koordinator Bidang IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), inisiatif ini merupakan bagian integral dari agenda International Conference on Infrastructure (ICI). Momentum ini akan dimanfaatkan untuk memamerkan sejumlah proyek prioritas yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan finansial yang signifikan.

"Saya mengajak semua pihak yang berminat untuk menggali informasi lebih dalam. Nantinya, akan ada eksibisi atau pameran yang menampilkan berbagai proyek yang sedang berjalan maupun yang masih dalam tahap perencanaan," ungkap AHY, saat Konferensi Pers terkait International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, di Kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (27/5/2025).

AHY menambahkan, pihaknya secara aktif mengundang berbagai pihak terkait, baik melalui jalur kedutaan besar maupun melalui jaringan pengusaha terkait. Negara-negara yang menjadi target utama meliputi kawasan Asia hingga Eropa.

"Pada dasarnya, kami membuka pintu bagi semua pihak. Selama enam bulan terakhir, komunikasi intensif telah terjalin dengan berbagai negara dan *stakeholders*, tidak hanya di Asia, tetapi juga Eropa, Amerika, dan wilayah lainnya. Undangan juga telah disebar melalui kedutaan-kedutaan besar," jelasnya.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa koordinasi intensif masih dilakukan dalam rangka mempersiapkan opsi proyek-proyek yang akan dipamerkan. Proyek-proyek tersebut merupakan hasil dari usulan yang diajukan oleh kementerian-kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko IPK.

Ia menegaskan bahwa proyek-proyek ini memiliki dampak langsung terhadap masyarakat luas, serta berkontribusi pada pengembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Beberapa proyek yang akan dipamerkan, seperti yang telah disinggung oleh AHY, termasuk Giant Sea Wall dan pengembangan Kereta Cepat.

"Selain Giant Sea Wall, ada beberapa proyek lain yang akan mendapatkan perhatian khusus. Kita juga akan membahas konektivitas, khususnya pengembangan Kereta Cepat, yang saat ini sudah beroperasi di jalur Jakarta-Bandung. Bagaimana kelanjutannya? Ini juga menjadi salah satu hal yang akan kami tawarkan," tambahnya.

Selain itu, sejumlah proyek di sektor perumahan juga akan ditawarkan, mencakup *residential area* yang bersifat vertikal maupun perumahan-perumahan yang berlokasi di pedesaan. AHY juga menyebutkan bahwa proyek Transit Development Oriented (TOD) termasuk dalam daftar tersebut.

International Conference on Infrastructure (ICI) akan diselenggarakan pada tanggal 11-12 Juni 2025. Acara ini akan memfokuskan diri pada lima topik utama, antara lain: pertama, *future proofing cities*, yang menekankan bagaimana mewujudkan kota-kota masa depan yang terintegrasi dan didukung oleh infrastruktur dasar yang esensial untuk kelangsungan hidup.

Topik kedua adalah tentang konektivitas, yaitu *connecting the archipelago*, termasuk upaya untuk menurunkan biaya logistik, khususnya di wilayah timur Indonesia. Ketiga, terkait dengan kehidupan yang layak dan berkualitas bagi masyarakat, khususnya aspek perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Selanjutnya, topik keempat adalah dukungan infrastruktur ketahanan air dan ketahanan pangan bagi masyarakat. Terakhir, menghadirkan investasi di bidang infrastruktur. Namun, AHY tidak merinci berapa jumlah investasi yang ditargetkan dari penyelenggaraan acara ini.